Jumat, 28 September 2018

Kelebihan di balik kekurangan seseorang


Ketika seseorang lahir dengan berbagai kekurangan, disitulah sebetulnya seseorang pula punya banyak moment untuk bangkit dan lebih lagi. Bahkan mereka yang sudah berhasil melewati masa masa sulit itu, tidak jarang akan mempunyai jiwa kepedulian yang lebih kepada yang lainnya. Permsalahannya hanya lingkungannya mendukung dan memahami untuk itu atau tidak, memandang sebelah mata atau mensupport.
Maka gunakanlah waktu hidup anda saat ini supaya sempat dan mampu untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain dalam hal sekecil apapun sehingga akan mengisi hidup anda dengan hal yang sangat berharga.
Tidak perlu anda pusing dengan caranya, lakukanlah dengan apa yang anda miliki sekarang, dan mulailah dari saat ini juga, apapun itu. Jangan melihat sebuah target hasil dari niatan baik anda. Yang terpenting anda sudah mencoba, dan belajar konsisten dalam menjalaninya sehingga sudah menjadi bagian karakter dari diri anda nantinya sehingga tidak akan merasa sulit untuk membiasakan melakukannya, maka disanalah anda dikatakan "sudah menjadi". Belajarlah untuk menerima kekecewaan demi kekecewaan dari setiap orang yang anda tolong. Belajarlah untuk mengikhlaskan segala hal yang tidak sesuai dengan menurut perkiraan pemikiran anda karena sesungguhnya tidak akan pernah ada seorangpun yang tau apa yang ada di depan dan apa yang akan terjadi. Tapi yankinlah sebab akibat di dunia itu berlaku dan Alah Maha Tau.
4 tahun dari pengalaman saya mencari sebuah keyakinan dalam bagaimana menjalani hidup dengan berbagai pengorbanan sudah mulai saya temukan dan rasakan. Yah setidaknya ketika kejenuhan dengan rutinitas pekerjaan disanalah saya memiliki sesuatu rasa yang berharga dan mengisi hidup saya. Tentunya hubungan keluarga dan sahabat tidak terlepas dari semua ini.
Belajarlah untuk mencoba mengendalikan sifat menimbang dari pikiran anda, mulailah lebih sering memperhatikan dan mengikuti kata hati/batin anda sehingga tumbuh sebuah keyakinan dalam diri anda.
Mari kita belajar menjadi manusia. Amin

Liew, Bandung 28 September 2018